Pengenalan Bahan Kimia di Laboratorium
Pengenalan Bahan Kimia di Laboratorium
Dexatama.co.id – Ada beberapa macam bahan kimia yang digunakan dalam laboratorium, serta sifat dan klasifikasi bahan berbahaya dan beracun (B3) dari bahan-bahan tersebut.
Bahan kimia merupakan kebutuhan mutlak bagi suatu laboratorium, bahan kmia yang biasa dikenal dalam perdagangan dan penelitian terdiri dari:
- PA (pro-analyze)
- AR (analar)
- GR (guaranted reagent)
- CP (chemical pure)
- Teknis (technical grade)
- GPRS (general purpose)
semua bahan kimia yang ada di laboratorium harus dianggap berbahaya dan memiliki potensi toksisitas. Beberapa bahan kimia yang harus ditangani dengan hati-hati sekali karena sifatnya yang berbahaya ataupun bersifat racun.
Simbol bahaya digunakan untuk pelabelan bahan-bahan berbahaya menurut Peraturan tentang Bahan Berbahaya (Ordinance on Hazardeous Substances). Peraturan tentang Bahan Berbahaya (Ordinance on Hazardeous Substances) adalah suatu aturan untuk melindungi/menjaga bahan-bahan berbahaya dan terutama terdiri dari bidang keselamatan kerja. Arah Peraturan tentang Bahan Berbahaya (Ordinance on Hazardeous Substances) untuk klasifikasi, pengepakan dan pelabelan bahan kimia adalah valid untuk semua bidang, area dan aplikasi, dan tentu saja, juga untuk lingkungan, perlindungan konsumer dan kesehatan manusia.
Berikut ini penjelasan simbol-simbol bahaya
Harmful (Berbahaya). Bahan kimia iritan menyebabkan luka bakar pada kulit, berlendir, mengganggu sistem pernafasan. Semua bahan kimia mempunyai sifat seperti ini (harmful) khususnya bila kontak dengan kulit, dihirup atau ditelan.
Toxic (beracun). Produk ini dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius bila bahan kimia tersebut masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan, menghirup uap, bau atau debu, atau penyerapan melalui kulit.
Corrosive (korosif). Produk ini dapat merusak jaringan hidup, menyebabkan iritasi pada kulit, gatal-gatal bahkan dapat menyebabkan kulit mengelupas. Awas! Jangan sampai terpercik pada Mata.
Flammable (Mudah terbakar). Senyawa ini memiliki titik nyala rendah dan bahan yang bereaksi dengan air atau membasahi udara (berkabut) untuk menghasilkan gas yang mudah terbakar (seperti misalnya hidrogen) dari hidrida metal. Sumber nyala dapat dari api bunsen, permukaan metal panas, loncatan bunga api listrik, dan lain-lain.
Explosive (mudah meledak). Produk ini dapat meledak dengan adanya panas, percikan bunga api, guncangan atau gesekan. Beberapa senyawa membentuk garam yang eksplosif pada kontak (singgungan dengan logam/metal)
Oxidator (Pengoksidasi). Senyawa ini dapat menyebabkan kebakaran. Senyawa ini menghasilkan panas pada kontak dengan bahan organik dan agen pereduksi (reduktor).
Beberapa Bahan Kimia yang sering digunakan dalam Praktikum Kimia
- Asam sulfat. Asam sulfat, H₂SO₄, merupakan asam mineral yang kuat. Zat ini larut dalam air pada semua perbandingan. Asam sulfat mempunyai banyak kegunaan dan merupakan salah satu produk utama industri kimia. Rumus: H2SO4. Nama IUPAC: Sulfuric acid. Massa molar: 98,079 g/mol. Kepadatan: 1,84 g/cm³. Rumus molekul: H2SO4. Viskositas: 26,7 cP (20 °C).
- Asam nitrat.Senyawa kimia asam nitrat adalah sejenis cairan korosif yang tak berwarna, dan merupakan asam beracun yang dapat menyebabkan luka bakar. Rumus: HNO3. Nama IUPAC: Nitric acid. Massa molar: 63,01 g/mol. Kepadatan: 1,51 g/cm³. Rumus molekul: HNO3. Viskositas: 1,092 mPa.s (0 °C); 0,746 mPa.s (25 °C); 0,617 mPa.s (40 °C).
- Natrium hidroksida, juga dikenal sebagai soda kaustik, soda api, atau sodium hidroksida, adalah sejenis basa logam kaustik. Natrium Hidroksida terbentuk dari oksida basa Natrium Oksida dilarutkan dalam air. Rumus: NaOH. Massa molar: 39,997 g/mol. Kebasaan (pKb): -2,43. NFPA 704: 0 3 1. Nama IUPAC: Sodium oxidanide, Sodium hydroxide.
- Kalium hidroksida adalah suatu senyawa anorganik dengan rumus kimia KOH, dan umumnya disebut sebagai potash kaustik. Bersama dengan natrium hidroksida, padatan tak berwarna ini adalah suatu basa kuat. Rumus: KOH. Nama IUPAC: Potassium hydroxide. Massa molar: 56,1056 g/mol. Kepadatan: 2,12 g/cm³. Titik didih: 1.327°C. Larut dalam: Air, Alkohol, Gliserol.
- Hidrogen klorida (Asam Klorida). Senyawa hidrogen klorida mempunyai rumus HCl. Pada suhu kamar, HCl adalah gas tidak berwarna yang membentuk kabut putih Asam klorida ketika melakukan kontak dengan kelembaban udara. Nama IUPAC: Hydrogen chloride. Rumus: HCl. Titik didih: -85,05°C. Kepadatan: 1,49 kg/m³. Kelarutan dalam air: 72 g/100 ml (20 °C). Bahaya utama: Beracun, korosif.
- Natrium karbonat, Na₂CO₃, adalah garam natrium dari asam karbonat yang mudah larut dalam air. Natrium karbonat murni berwarna putih, bubuk tanpa warna yang menyerap embun dari udara, punya rasa alkalin/pahit, dan membentuk larutan alkali yang kuat. Rumus: Na2CO3. Massa molar: 105,9888 g/mol. Rumus kimia: Na2CO3. Anion lain: Natrium bikarbonat. Kelarutan: Tidak larut dalam etanol, aseton; Larut dalam gliserol, dimetilformamida. Struktur kristal: Monoklinik (anhidrat); Ortorombik (monohidrat, heptahidrat).
- Asam fluorida. Hidrogen fluorida adalah senyawa kimia dengan rumus kimia HF. Senyawa ini merupakan gas atau cairan tidak berwarna dan merupakan sumber utama dari industri fluor, biasanya sebagai larutan encer yang disebut asam hidrofluorat. Rumus: HF. Titik didih: 19,5°C. Massa molar: 20,01 g/mol. Titik lebur: -83,6°C. Kepadatan: 1,15 kg/m³
- Asam karbonat. Asam karbonat adalah asam organik dengan rumus kimia H₂CO₃. Asam karbonat termasuk asam lemah. Rumus: H2CO3. Nama IUPAC: Carbonic acid. Massa molar: 62,03 g/mol. Rumus molekul: H2CO3. Kelarutan dalam air: Exists only in solution. Larut dalam: Air
- Asam nitrit. Asam nitrit adalah suatu asam monobasik sekaligus asam lemah yang diketahui hanya ada sebagai larutan dan dalam bentuk garam nitrit. Nama IUPAC: Nitrous acid. Rumus: HNO2. Massa molar: 47,013 g/mol. Kepadatan: 1 g/cm³. Titik didih: 158°C. Titik lebur: Hanya diketahui sebagai larutan
- Kalium karbonat. Kalium karbonat merupakan garam putih, yang dapat larut dalam air, namun tidak larut dalam etanol, yang membentuk alkali kuat. Kalium karbonat dihasilkan dari reaksi kalium hidroksida dengan karbon dioksida. Rumus: K2CO3. Nama IUPAC: Potassium carbonate. Massa molar: 138,205 g/mol. Kepadatan: 2,43 g/cm³. Titik lebur: 891°C. Larut dalam: Air.
- Metana. Metana adalah hidrokarbon paling sederhana yang berbentuk gas dengan rumus kimia CH₄. Metana murni tidak berbau, tetapi jika digunakan untuk keperluan komersial, biasanya ditambahkan sedikit bau belerang. Rumus: CH4. Nama IUPAC: Methane. Rumus kimia: CH4. Titik nyala: −188 °C. Kelarutan dalam air: 35 mg dm−3 (at 17 °C). Kapasitas kalor (C): 35.69 J K−1 mol−1.
- Hidrogen sianida. Hidrogen sianida adalah senyawa anorganik dengan rumus molekul HCN. Senyawa ini berbentuk cairan tak berwarna, dan sangat beracun, dengan titik didih sedikit di atas suhu ruangan, 256 °C. Rumus: HCN. Nama IUPAC: formonitrile. Bentuk molekul: Linear. Rumus kimia: CHN. Momen dipol: 2.98 D. Kelarutan dalam air: Bercampur
- Belerang dioksida. Belerang dioksida adalah senyawa kimia dengan rumus SO₂. Senyawa ini merupakan gas beracun dengan bau menyengat yang dilepaskan oleh gunung berapi dan beberapa pemrosesan industri. Rumus: SO2. Nama IUPAC: Sulfur dioxide. Massa molar: 64,066 g/mol. Rumus molekul: SO2. Bentuk molekul: Dihedral. Kelarutan dalam air: 94 g dm−3.
- Amonium hidroksida. Amonium hidroksida, dikenal pula sebagai larutan amonia, air amonia, larutan amoniakal, amonia encer, akua amonia, amonia berair, atau secara sederhana hanya disebut sebagai amonia, adalah larutan amonia dalam air. Rumus: NH4OH. Kepadatan: 880 kg/m³. Massa molar: 35,04 g/mol. Rumus molekul: NH4OH. Anion lain: Amonium klorida; Amonium sianida. Kelarutan dalam air: Bercampur
- Benzena. Benzena, juga dikenal dengan rumus kimia C₆H₆, PhH, dan benzol, adalah senyawa kimia organik yang merupakan cairan tak berwarna dan mudah terbakar serta mempunyai bau yang manis. Rumus: C6H6. Nama IUPAC: Benzene. Kelarutan dalam air: 0,8 g/L (25 °C). Titik nyala: −11 °C. Rumus molekul: C6H6. Viskositas: 0,652 cP pada 20 °C.
- Asam bromida. Hidrogen bromida adalah senyawa kimia dengan rumus HBr. Senyawa ini adalah cairan tak berwarna dan termasuk dalam hidrogen halida. Asam hidrobromat adalah larutan HBr dalam air. Nama IUPAC: Hydrogen bromide. Rumus: HBr. Massa molar: 80,91 g/mol. Titik didih: -66°C. Titik lebur: -87°C. Larut dalam: Air, Alkohol
- Kalsium karbonat. Kalsium karbonat ialah senyawa kimia dengan formula CaCO₃. Senyawa ini merupakan bahan yang umum dijumpai pada batu di semua bagian dunia, dan merupakan komponen utama cangkang organisme laut, siput, bola arang, mutiara, dan kulit telur. Rumus: CaCO3. Nama IUPAC: Calcium carbonate. Massa molar: 100,0869 g/mol. Titik didih: mengurai. Kelarutan dalam air: 0.0013 g/100 mL (25 °C). Struktur kristal: Segi tiga.
Baca Juga: Pentingnya Menjaga Kebersihan dan Sanitasi di Laboratorium