Cara Penyimpanan Bahan Kimia yang Mudah Terbakar
Cara Penyimpanan Bahan Kimia
Dexatama.co.id – Bahan kimia datang dalam tiga bentuk berbeda: padat, gas, dan cair. Semua dibutuhkan dalam pembuatan produk yang kita gunakan sehari-hari, seperti disinfektan.
Bahan kimia cair berguna karena dibutuhkan untuk membuat banyak produk. Namun, ada beberapa hal yang perlu diingat saat menangani dan menyimpannya, seperti mudah terbakar.
Ulasan yang telah kami baca tentang bahan kimia yang mudah terbakar menunjukkan bahwa Anda harus sangat berhati-hati saat menanganinya. Ini karena mereka dapat dengan mudah terbakar.
Apa Itu Bahan Kimia Mudah Terbakar (Flammable)?
Beberapa bahan kimia sangat mudah bereaksi dengan oksigen, dan ini dapat dengan mudah menyebabkan kebakaran. Bahan kimia ini bisa sangat mudah terbakar (sangat mudah terbakar) atau sangat mudah terbakar (sangat mudah terbakar).
Bahan kimia dalam kategori ini sangat mudah terbakar. Mereka memiliki titik didih 35 ° C dan titik nyala 0 ° C. Mereka biasanya gas pada suhu normal, dan disimpan dalam tabung kedap udara bertekanan tinggi.
Jenis bahan kimia ini sangat sensitif terhadap panas dan mudah terbakar jika berada di lingkungan yang lembap.
Ada empat jenis bahan kimia yang mudah terbakar: zat yang mudah terbakar langsung seperti aluminium alkil fosfor, gas yang sangat mudah terbakar seperti butana dan propana, cairan yang mudah terbakar seperti aseton dan benzena, dan zat yang peka terhadap air, seperti propana.
Mengenal Lebih Jauh Bahan Kimia Cair yang Mudah Terbakar
Jika dilihat dari klasifikasinya, bahan kimia cair termasuk kedalam kedalam kategori cairan mudah terbakar. Bahan kimia cair mudah terbakar atau flammable merupakan bahan atau zat kimia yang mudah bereaksi dengan oksigen dan dapat menimbulkan kebakaran, meliputi cairan dan titik nyala <100 °F. Sehingga bahan kimia ini perlu ditangani dan disimpan dengan benar agar tidak terjadi kebakaran.
Beberapa contoh bahan kimia cair yang mudah meledak yaitu semua golongan alkohol, aseton, benzena, cyclohexane, dimethyldichlorosilane, dioxane, eter, asam cuka etil. Kemudian ada pula heksana, hydrazine, sejenis gas hidrokarbon metil, picolene, piperidine, propanol, pyridine, scintillation cairan, semua silanes, tetrahydrofuran, toluene, triethylamine, xylen, dan lain sebagainya.
Bagaimana Cara yang Benar Menyimpan Bahan Kimia Cair Mudah Terbakar?
Penyimpanan bahan kimia mudah terbakar dikelompokkan berdasarkan klasifikasinya. Masing-masing memiliki prosedur penyimpanan yang berbeda-beda. Nah, berikut ini merupakan cara penyimpanan yang baik untuk bahan kimia cair yang mudah terbakar.
1. Ruang Dingin dan Berventilasi
Bahan kimia yang mudah terbakar membutuhkan penyimpanan dingin. Kondisi ruangan yang dingin tidak akan membuat bahan kimia tersebut mudah terbakar karena suhu lingkungan berada di bawah titik nyala.
Di ruang penyimpanan bahan kimia juga diperlukan ventilasi karena jika suhu di dalam ruangan terlalu tinggi, uap yang dihasilkan oleh bahan kimia tersebut mudah terbakar jika bercampur dengan udara.
2. Jauh dari Sumber Bara atau Api
Saat menyimpan bahan kimia yang mudah terbakar, jauhkan dari sumber panas, seperti batu bara atau api, agar tidak menimbulkan api secara tidak sengaja.
Api dapat terjadi ketika oksigen dan panas bergabung dengan bahan bakar seperti bahan kimia yang mudah terbakar. Ini dapat dengan mudah terjadi dalam waktu singkat, karena ada banyak percikan api dan nyala api.
3. Jauh dari Sumber Loncatan Api Listrik
Korsleting listrik adalah ketika arus listrik dalam jaringan menjadi terlalu pendek, menyebabkan lonjakan arus di satu sisi kabel. Ini dapat menyebabkan percikan api atau ledakan.
Inilah sebabnya mengapa bahan kimia yang mudah terbakar tidak boleh disimpan di dekat percikan listrik. Percikan api dapat menimbulkan korsleting, yang dapat menyebabkan kebakaran.
4. Jauh dari Bahan Oksidator
Bahan kimia pengoksidasi adalah bahan kimia yang mudah berubah menjadi uap dan nyala api saat dibakar. Mereka juga dapat bereaksi dengan zat pereduksi, yang membuatnya tidak aman dan mudah terbakar.
Tidak diperbolehkan menyimpan bahan kimia yang mudah terbakar dengan bahan kimia pengoksidasi, karena dapat menyebabkan kebakaran. Bahan kimia disimpan dalam wadah berdasarkan karakteristiknya dan seberapa besar kemungkinannya untuk bereaksi.
5. Tempat Penyimpanan Harus Sesuai
Saat menyimpan bahan kimia cair yang mudah terbakar, sebaiknya gunakan wadah yang terbuat dari kaca atau bahan non-logam lainnya. Wadah ini tidak akan terbakar dengan mudah. Anda juga dapat menyimpan bahan kimia ini di lemari logam, jauh dari bahan mudah terbakar lainnya.
Cairan kimia ini aman disimpan di lemari es khusus yang disebut “Lab-Safe” atau “Flammable Storage Refrigerator”. Ini akan membantu menjaga suhu tetap stabil dan aman, sehingga cairan tidak bereaksi dan menimbulkan api.
Saat menyimpan bahan kimia, pastikan untuk mengikuti aturan keselamatan. Ini termasuk cara penyimpanan bahan kimia di tempat yang aman, jauh dari panas dan api, dan dalam wadah yang bisa ditutup rapat.
Penulis dan Editor: Budi & Anisa Rodyatulloh
Baca Juga: Cara membuat Hand Sanitizer Berdasarkan WHO